Senin, 24 Januari 2011

As Shiroth Peduli Ummat Bantu Korban Bencana Alam Wasior, Merapi dan Mentawai

Musibah dan Bencana Alam yang ada di Indonesia khususnya di Merapi, Mentawai dan Wasior membuat semua elemen masyarakat di Negeri ini merasa bersedih dan tergugah hatinya untuk membantu saudara-saudara kita yang terkena musibah agar dapat meringankan beban mereka. Dengan didorong rasa keperdulian terhadap sesama As Shiroth Perduli Ummat dengan Program Perduli Korban Bencana Alam mendirikan sebuah Posko Kemanusiaan untuk Korban Bencana Alam yang ada di Merapi, Mentawai dan Wasior yang belokasi di Masjid As Shiroth yang di ketuai oleh H. Afif Malik, SH dan di dukung oleh segenap pengurus Masjid As Shiroth. Kami mulai mendirikan Posko Kemanusiaan pada tanggal 29 Oktober 2010 s.d. 29 November 2010.

Alhamdulillah antusias masyarakat yang berada di sekitar Masjid As Shiroth terhadap para korban bencana alam di Negeri ini dan ingin meringankan beban mereka yang terkena musibah sangatlah tinggi. Puji Syukur sebagai rasa terima kasih kami sampaikan kepada Masyarakat sekitar Masjid As Shiroth yang telah membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang terkena Musibah, yang telah memberikan sumbangannya baik berupa materi maupun berupa barang. Pada tanggal 9 Desember 2010 kami bekerja sama dengan Lembaga Amil, Zakat, Infaq, Shadaqoh Nahdatul Ulama ( lazisnu ) sebagai partner kami untuk menyalurkan bantuan ke para Korban Bencana Alam yang ada di Merapi, Mentawai dan Wasior. Semoga amal Bapak Ibu yang telah membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang terkena musibah di balas oleh Allah SWT. Amin...

Kami juga menghimbau kepada saudara yang ingin membantu As Shiroth Perduli Ummat dalam menjalankan program-programnya, baik Program Kesejahteraan Ummat ( Dana Produktif ), Program Kemanusiaan, Program Beasiswa & Santunan Yatim, Program Layanan Jenazah & Ambulance serta Program Rumah Kemandirian Umat. Saudara dapat menghubungi kantor kami yang berada di Gedung Sekretariat Masjid As Shiroth Jl. Raya As Shiroth Kp. Kecil No. 01  Kel. Sukabumi Selatan Kec. Kebon Jeruk Jakarta Barat. ( Ahmad Zakaria )

Nasehat Luqman Al Hakim

Menjadi orang tua pada zaman sekarang ini tidak mudah.  Apalagi jika orang tua mengharapkan anaknya tidak sekadar menjadi anak yang pintar, tetapi juga taat dan shalih. Menyerahkan pendidikan sepenuhnya kepada sekolah tidaklah cukup.  Mendidik sendiri dan membatasi pergaulan di rumah juga tidak mungkin. Membiarkan mereka lepas bergaul di lingkungannya cukup berisiko. Lalu, bagaimana cara menjadi orang tua yang bijak dan arif untuk menjadikan anak-anaknya taat pada Agama sesuai dengan Al Qur’an? Berikut ini adalah nasehat luqman kepada anaknya :
  • Bersyukurlah kepada Allah. Dan barang siapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barang siapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi MahaTerpuji”.(QS Luqman : 12) 
  • “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”. (QS. Luqman :13) 
  • Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun .Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS. Luqman :14) 
  • Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Ku-beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS. Luqman :15)
  •  Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halusl agi Maha Mengetahui. (QS. Luqman :16)
  •  Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). (QS. Luqman :17) 
  • Dan janganlah memalingkan muka dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (QS. Luqman :18) 
  • Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai. (QS. Luqman :19) 
  • Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan) mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untuk muni’mat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan.(QS. Luqman :20) 
  • Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Ikutilah apa yang diturunkan Allah”. Mereka menjawab: “(Tidak), tapi kami (hanya) mengikuti apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya”. Dan apakah mereka (akan mengikuti bapak-bapak mereka) walaupun syaitan itu menyeru mereka kedalam siksa api yang menyala-nyala (neraka)? (QS. Luqman :21) 
  • Dan barang siapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh. Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan. (QS. Luqman :22) 
  • Dan barang siapa kafir maka kekafirannya itu janganlah menyedihkanmu. Hanya kepada Kami-lah mereka kembali, lalu Kami beritakan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahuis egala isi hati. (QS. Luqman :23) 
  • Kami biarkan mereka bersenang-senang sebentar, kemudian Kami paksa mereka (masuk) kedalam siksa yang keras. (QS. Luqman :24) 
  • Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?” Tentu mereka akan menjawab: “Allah”. Katakanlah: “Segala puji bagi Allah”; tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. (QS. Luqman :25) 
  • Kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan yang di bumi. Sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Kaya lagi MahaTerpuji. (QS. Luqman :26) 
  • Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah . Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Luqman :27) 
  • Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kamu (dari dalam kubur) itu melainkan hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa saja. Sesungguhnya  Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. Luqman :28) 
  • Tidakkah kamu memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah memasukkan malam kedalam siang dan memasukkan siang kedalam malam dan Dia tundukkan matahari dan bulan masing-masing berjalan sampai kepada waktu yang telah ditentukan, dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Luqman :29) 
  • Demikianlah, karena sesungguhnya  Allah, Dia-lah yang hak dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah itulah yang batil; dan sesungguhnya Allah Dialah Yang MahaTinggi lagi Maha Besar. (QS. Luqman :30) 
  • Tidakkah kamu memperhatikan bahwa sesungguhnya kapal itu berlayar di laut dengan ni’mat Allah, supaya diperlihatkan-Nya kepadamu sebagian dari tanda-tanda (kekuasaan)-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagisemua orang yang sangat sabar lagi banyak bersyukur. (QS.Luqman :31) 
  • Dan apabila mereka dilamun ombak yang besar seperti gunung, mereka menyeru Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai di daratan, lalu sebagian mereka tetap menempuh jalan yang lurus . Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami selain orang-orang yang tidak setia lagi ingkar. (QS. Luqman :32) 
  • Hai manusia, bertaqwalah kepada Rabbmu dan takutilah suatu hari yang (padahari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah”. (QS. Luqman :33) 
  • Sesungguhnya Allah, hanyapada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusaha kannya besok . Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Luqman :34)

Jumat, 21 Januari 2011

Dana Produktif As Shiroth Peduli Ummat


Alhamdulillah pada tanggal 12 November 2010 Masjid As Shiroth dalam program As Shiroth Peduli Ummat kembali memberikan pinjaman Modal kepada para 70 Pengusaha Mikro yang berada di lingkungan Masjid As Shiroth dan sekitarnya. Program pemberian Dana Produktif ini bermaksud untuk membantu para Pengusaha Mikro agar mereka bisa mengambangkan usahanya.

Pemberian Dana Produktif ini bukanlah program pertama kami tetapi program lanjutan kami yang ke tiga. Awalnya kami merintis program ini pada tahun 2008, dengan dukungan para pengurus Masjid As Shiroth kami memberikan pinjaman modal kepada 17 Pengusaha Mikro dan alhamdulillah berkat penambahan Modal yang kami berikan usaha mereka menjadi berkembang.

Dengan kesuksesan kami pada program pertama kamipun melanjutkan program kami yang ke dua dengan memberikan pinjaman modal lagi kepada 35 Pengusaha Mikro, seiring dengan berkembangnya program kami akhirnya pada tahun 2011 ini pengurus Masjid As Shiroth mengesahkan kami sebagai sebuah lembaga dengan di daftarkannya menjadi sebuah YAYASAN AS SHIROTH PEDULI UMMAT.

Puji syukur serta terima kasih kami ucapkan kepada para Muzakki (pemberi zakat) dan lembaga Amil Zakat Infaq Shadaqoh Nahdatul Ulama (LAZISNU) yang telah membantu kami untuk membesarkan program ini. mengingat masih terbatasnya dana, dan belum memadainya antara permintaan dan pemenuhan akan modal kerja ini walau dalam lingkup Masyarakat di sekitar Masjid As Shiroth insya Allah dengan uluran tangan para Dermawan dan Muzakki Zakat program ini akan memberi manfaat yang lebih banyak lagi kepada para Usahawan Kecil. Amin...

Oleh : Ahmad Zakaria

Produktifitas & Pendayagunaan Harta Zakat


Mustahiq Zakat atau orang yang berhak menerima zakat harta benda (zakat maal) ada delapan Asnaf (golongan) yakni Fakir, Miskin, 'Amil (petugas zakat), Mualaf Qulubuhum (orang yang baru masuk Islam), Riqab (orang yang telah memerdekakan budak –zaman dulu), Ghorim (orang yang berhutang), orang yang berjihad di jalan Allah (Fi Sabilillah), dan Ibnu Sabil (yang dalam perjalanan). Dari delapan Asnaf itu, yang mesti didahulukan adalah Fakir dan Miskin.

Biasanya Fakir didefinisikan sebagai orang yang tidak berpunya apa-apa, juga tidak bekerja alias pengangguran. Sementara orang Miskin adalah yang bisa mencukupi kebutuhan hidup diri dan keluarganya tapi serba berkekurangan.

Umumnya Zakat yang diberikan kepada mereka bersifat konsumtif, yaitu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ini kurang begitu membantu mereka untuk jangka panjang, karena uang atau barang kebutuhan sehari-hari yang telah diberikan akan segera habis dan mereka akan kembali hidup dalam keadaan Fakit atau Miskin. Nah, banyak sekali pendapat bahwa zakat yang disalurkan kepada dua golongan ini dapat bersifat “PRODUKTIF”, yaitu untuk menambah atau sebagai modal usaha mereka.

Penyaluran Zakat secara Produktif ini pernah terjadi di zaman Rasulullah SAW. Dikemukakan dalam sebuah hadits riwayat Imam Muslim dari Salim Bin Abdullah Bin Umar dari ayahnya, bahwa Rasulullah telah memberikan zakat kepadanya lalu menyuruhnya untuk dikembangkan atau disedekahkan lagi.

Disyaratkan bahwa yang berhak memberikat Zakat yang bersifat Produktif adalah yang mampu melakukan Pembinaan dan Pendampingan kepada para Mustahiq agar kegiatan usahanya dapat berjalan dengan baik. Di samping melakukan Pembinaan dan Pendampingan kepada para Mustahik dalam kegiatan usahanya, juga harus memberikan Pembinaan Ruhani dan Intelektual Keagamaannya agar semakin meningkat kualitas Keimanan dan Keislamanannya.

Selain dalam bentuk Zakat Produktif, Syekh Yusuf al-Qardhawi, dalam bukunya yang fenomenal, yaitu Fiqh Zakat, menyatakan bahwa juga diperbolehkan membangun pabrik-pabrik atau perusahaan-perusahaan dari uang zakat untuk kemudian kepemilikan dan keuntungannya diperuntukkan bagi kepentingan Fakir Miskin, sehingga akan terpenuhi kebutuhan hidup mereka sepanjang masa. Dan untuk saat ini peranan pemerintah dalam pengelolaan zakat digantikan lembaga-lembaga Zakat atau Badan Amil Zakat (BAZ).

Bahtsul Masail Diniyah Maudluiyyah atau Pembahasan Masalah Keagamaan Penting dalam Muktamar ke-28 Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Al-Munawwir, Krapyak, Yogyakarta, pada 25-28 November 1989 memberikan arahan bahwa dua hal di atas diperbolehkan dengan maksud untuk meningkatkan kehidupan ekonomi para Mustahiq Zakat. Namun, ada persyaratan penting bahwa para calon Mustahiq itu sendiri sebelumnya harus mengetahui bahwa Harta Zakat yang sedianya mereka terima akan disalurkan secara Produktif atau didayagunakan dan mereka memberi izin atas penyaluran Zakat dengan cara seperti itu.

Pengambilan Dalil antara lain dari Al-Majmu’ ‘Ala Syarhil Muhadzdzab, Juz VI, Hlm. 178. Bahwa tidak boleh bagi petugas penarik Zakat dan Imam/Penguasa untuk mengelola harta-harta Zakat yang mereka peroleh kecuali para calon penerima zakat telah setuju atau memberikan kuasa atas pengelolaan Zakat itu untuk mereka.

Para ulama sangat berhati-hati kalau-kalau harta Zakat itu tidak benar-benar diketahui dan sampai kepada mustahiqnya. Dengan kata lain, para mustahiq Zakat harus tentukan terlebih dahulu dan kemudian ada kesepakatan antara pengelola Zakat dengan mereka, baru kemudian Zakat bisa disalurkan secara Produktif atau didayagunakan untuk kepentingan para Mustahiqnya.