Selasa, 05 Juli 2011

WASIAT UNTUK ANAKKU SAYANG

Setelah memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT dan Shalawat kepada Rasul-Nya, keluarganya yang suci serta Sahabatnya yang baik, ketahuilah wahai anakku, bahwa kesehatanku kian hari kian berkurang, sedang waktu terus berlalu, kematian kian mendekat, membuat aku sadar untuk membekali kalian dengan pengalaman mengenai pasang surut kehidupan, mengenai kenyatan hidup dan kehidupan mendatang.

Oleh karena itu, aku memutuskan untuk meluangkan waktu lebih banyak dalam mempersiapkan kamu demi hari depanmu. Ini bukan harapan pribadi, nasehatku adalah tulus untuk membuatmu melihat dunia ini sebagaimana kenyataan arti hidup yang telah kualami. Inilah yang membuatku menuliskan nasehat ini untukmu.

Anakku sayang engkau bagian dari tubuh dan jiwaku. Pada saat kau sedang terlelap tidur aku acap kali memandangmu, dan aku merasa seakan aku memandang pada diriku sendiri. Jika suatu bencana menimpamu, aku merasa itu terjadi pada diriku, kesedihanmu adalah kesedihanku. Kematianmu membuatku merasakan sebagai kematianku.

Bagaimanapun sayangku padamu, tetap suatu saat kita akan berpisah dengan adanya jemputan malaikat maut. Sungguh anaku, berat nian kelak perpisahan ini, namun yakinlah bila engkau turuti nasehatku ini, akan berkumpul kita nak, ditempat terakhir kita, dan tidak akan berpisah lagi, kita berkumpul sekeluarga dengan kemesraan yang sangat menyenangkan. Kita akan tersenyum polos seperti senyummu dahulu di kala bayi. Senyum polosmu itu menyelinap dalam hati kami, membuat kala itu kami bahagia.

Anakku sayang, berusahalah untuk memahami nasehatku ini, renungkanlah dalam-dalam, jangan mengabaikannya. Aku menyadari bahwa aku telah semakin tua dan merasa semakin lemah. Sebelum kematian menjemputku sebagaimana kekuatan tubuhku melemah, ingin kusampaikan kepadamu nasehatku ini, sebelum kehendak nafsu yang tak terkendali menyeret dirimu aku tak ingin meninggalkan dirimu dalam keadaan tak terkendali dan tanpa pegangan.

Jiwa seorang anak bagaikan tanah kosong yang menerima dan menumbuhkan apa saja yang ditanam. Oleh karena itu, aku gunakan kesempatan ini untuk mendidik dan melatihmu anakku sebelum pikiranmu kehilangan kesegaran, sebelum hatimu keras dan beku, sebelum engkau dihadapkan pada aneka permasalahan hidup dan agar engkau tidak dituntut dipengadilan manapun.

Nasehatku yang pertama dan terutama untukmu, anakku, bertaqwalah kepada Allah SWT. Jadilah hamba Allah yang taat. Jaga pikiranmu kepada-Nya selalu.

Anakku sayang, hidupkanlah hati dan pikiranmu dengan menerima dan memperhatikan ajaran Islam. Jadikanlah keshalehan sebagai pemandu keinginanmu. Binalah budi pekertimu dengan keyakina yang tulus pada agama Allah. Taklukkan keinginan pribadimu dengan mengingat kematian. Insyafilah bahaya dan kesengsaraan menimpa orang-orang yang lupa akan adanya kematian, sebagian mereka kini menderita.

Anakku sayang, sadarilah akan kefanaan hidup dan segala kesenagan dunia. Jangan lalai mempersiapkan tempat tinggalmu yang akan datang di akhirat. Jangan korbankan yang kekal dengan kesenangan dunia yang semu. Segala apa di dunia ini akan berlalu. Dekatilah Tuhanmu. Renungkanlah anakku nasehatku ini.

Jika engkau ingin hidup tenang, janganlah menginginkan yang tidak ada. Nikmatilah apa yang ada ditanganmu: nikmati pemandangan indah, makanan, buah-buahan dan segala yang indah dan halal, jangan mencampakkan rizqi yang ada karena mendambakan yang belum ada. Tapi jauhilah apapun yang haram. Dengan begitu anakku akan terbebas dari penjajah nafsu yang yuwaswisu di kalbu, bebas dari jeratan syetan, sehingga pikiran menjadi lega dan tenang.

Perasaan tenang akan dapat membentuk keinginan untuk membina kehidupan yang thoyyibah di dunia dan selamat di akherat selamanya.

Anakku sayang, uruslah dan siapkan dirimu untuk menghadapi sakratul maut saat tercabut serabut nyawa dari badan. Lalu saat diurug tanah dilahat, kemudian ditinggalkan sendirian di alam kubur yang sulit kita bayangkan. Setelah itu, berada di alam barzah, padang mahsyar, timbangan amal, peradilan dari yang maha kuasa, dan engkau selamat. Maka kita bersama di surga berkumpul mesra dan tak kan berpisah lagi.

Wahai anakku sayang! Janganlah membicarakan atau memberi pendapat apa yang tidak engkau ketahui. Berhentilah jika merasa akan bersalah, lebih baik berhenti sejenak di saat kebingungan daripada maju merambah bahaya yang tak tentu dengan resiko-resiko yang tak terduga.

Anakku sayang, berjuanglah demi mempertahankan keadilan dan kebenaran. Jangan takut dan jangan khawatir jika orang-orang akan mengejekmu, mengecam tindakanmu dan memfitnahmu. Janganlah gentar dan ragu membela kebenaran. Hadapilah dengan sabar segala penderitaan dan kesengsaraan yang menimpa dirimu. Hadapilah rintangan yang menghalangi ketika engkau berupaya mempertahankan kebenaran. Bela dan dukunglah kebenaran di mana dan kapan saja, karena itulah perintah Allah SWT.

Binalah kesabaran dalam menghadapi kesulitan. Kesabaran merupakan salah satu akhlak mulia. Bersandarlah hanya kepada Allah SWT, mohonlah senantiasa perlindungan-Nya. Karena dengan demikian, engkau telah menempatkan dirimu kepada sebaik-baik pelindung yang maha kuat.

Peliharalah ibadahmu, permohonanmu, harapanmu, kecemasanmu dan hasratmu hanya kepada Allah SWT. Mintalah petunjuk dan karunia-Nya sesering mungkin, dan perbanyaklah shalat malam.

Anakku sayang, berupayalah dan bersungguh-sungguhlah dalam menuntut ilmu, kuasailah segala bidang ilmu. Milikilah pengetahuan yang menyeluruh mengenai hukum-hukum islam. Sebaik-baik pengetahuan adalah yang berguna dan bermanfaat bagi diri dan orang lain. Jadilah engkau manusia yang senantiasa berbuat kebaikan kepada setiap orang, jadikan dunia ini ladang untuk menanam kebaikan.

Aku ingin engkau menjadi manusia yang berakhlak mulia, berjiwa besar, jujur serta bening pikiran maupun perasaanmu, sehingga tiada kebencian sedikit pun dalam hatimu terhadap sesama makhluk Allah, terlebih terhadap sesama muslim.

Wahai anakku sayang! Ketahuilah bahwa prinsip-prinsip dasar dari keutamaan adalah keshalehan, kebenaran dan keadilan. Mungkin hal ini terasa berat olehmu, tetapi lebih baik Ayah/Ibu membekali dirimu dengan pengetahuan ini daripada membiarkan dirimu tanpa pertahanan berhadapan dengan dunia yang penuh tipu.

Ketahuilah anakku sayang, bahwa sebaik-baik wasiat adalah taqwa kepada Allah SWT, bersungguh-sungguh menjalankan tugas yang diwajibkan-Nya secara jujur.

Janganlah sekali-kali engkau membiarkan ketidakpastian dan keraguan meracuni pikiranmu. Jangan biarkan rasa ingin menang ataupun rasa suka dan tidak suka mempengaruhi pandangan dan pendapatmu. Jangan biarkan dirimu diombang-ambing partai atau golongan, tapi ikuti, pelajari dan pegang erat-erat kitab suci Al Qur’an dan Sunah Nabi. Kemudian dekatkan dirimu kepada Tuhan-Mu dan kepada orang-orang sholeh yang dekat dengan Allah. Sebab, sepandai apapun orang beragama, tidak mungkin selamat tanpa tuntunan Allah SWT dan bimbingan orang sholeh.

Ingatlah anakku, dalam berusaha engkau pastikan memohon petunjuk dan tuntunan dari Allah SWT. Jangan biarkan perasaan ragu dan bimbang terhadap ajaran islam menguasai pikiranmu, karena hal itu dapat menjerumuskan dirimu dalam keadaan dosa dan kesesatan.

Anakku sayang! Bersihkanlah hatimu dan pusatkan pikiranmu (berdzikir) saat hendak menyelesaikan masalah. Karena jika perasaan dan pikiranmu belum jernih dan terbebas dari keraguan. Maka engkau akan membuta tuli dalam menyelesaikan masalah yang akan menyebabkan sengsara. Dalam keadaan seperti itu, yang terbaik adalah berhenti sejenak, karena dalam keterbatasan seperti itu, seseorang takkan dapat bertindak benar.

Anakku sayang, perhatikan dan ingatlah baik-baik nasehatku ini. Dan ketahuilah, bahwa Allah SWT adalah penguasa hidup dan penguasa maut. Dia-lah pencipta sekaligus pemusnah, dia yang menghidupkan, memusnahkan dan akan menghidupkan kembali, dia yang mengirim bencana dan hanya dia pula yang dapat menyelamatkan.

Ingatlah, bahwa alam semesta ini berjalan dibawah hukum-hukum Allah SWT. Allah ciptakan di dalamnya sebab dan akibat, sakit dan sehat, penderitaan dan kenikmatan, dan sebagainya. Tetapi itu belum semua, masih banyak hal-hal lain di luar pemahaman kita, hal-hal yang tidak kita ketahui dan hal-hal yang tidak dapat kita ramalkan. Oleh karena itu, jika ada ketentuan Allah yang tidak engkau pahami, janganlah langsung menolaknya. Engkau harus menerima dengan Ridho apapun taqdir Allah. Yakinlah bahwa itu adalah yang terbaik.

Anakku sayang! Sadarlah akan minimnya pengetahuan kita, ada banyak hal di dunia ini yang berada diluar jangkauan ilmu manusia. Oleh karena itu, bersandarlah kepada Tuhan yang telah menciptakanmu, yang menjamin rizqimu sejak didalam perut Ibu hingga kini, yang menyempurkanan rupa dan bentukmu. Hendaknya engkau bersujud, menyembah, berharap dan bermohon hanya kepada-Nya saja. Laa ilaaha illa Allah. Tidak ada Tuhan selain Allah.

Anakku sayang, engkau adalah anak yang shaleh dan bertaqwa, aku yakin engkau akan mendapatkan bimbingan dan pertolongan ilaahi (taufiq dan hidayah-Nya) dalam mencapai tujuanmu. Aku sangat berharap agar engkau berjanji pada dirimu sendiri untuk bersungguh-sungguh mengikuti nasehatku ini karena aku tak rela berpisah denganmu wahai belahan jiwaku. Jika engkau mendapat ampunan Allah kelak di akhirat, mintalah syafa’at agar kami mendapat ampunan. Katakan pada Allah bahwa engkau ingin berkumpul bersama orang tua yang sangat menyayangimu. Aku berjanji, jika aku terlebih dahulu mendapat ampunan Allah, aku akan sujud dan menyampaikan kepada Allah bahwa aku tak tahan di surga tanpa anakku yang amat aku kasihi.

Anakku sayang, bertaqwalah dan jaga diri baik-baik agar kita dapat berkumpul bersama dalam kehidupan yang indah tanpa marah, hidup dengan senyum ramah, tanpa penyakit, dalam kedamaian yang mesra sekeluarga. Selalu ramah selalu mesra dan semua serba indah. Insya Allah.

Mungkin saat kau membaca wasiyat ini aku sudah kembali kepada Tuhanku, jangan lupa do’amu untukku selalu.

Renungkanlah nasehatku ini wahai anakku! Peluk, ciumku serta do’aku selalu untukmu anakku sayang.

Kamis, 14 April 2011

SAATNYA BERBAGI UNTUK SESAMA


Assalamualaikum  Wr. Wb.

Puji syukur Kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmatNya sehingga kita tetap menjadi ummat yang selalu mensyukuri segala nikmat dan karuniaNya. Amin..

Kini bagian dari mensyukuri nikmat tersebut, Kami pengurus Masjid As Shiroth berikhtiar untuk menjadikan Rumah Allah ini tempat dimana kita dapat berbagi, perduli dan memberi untuk saudara-saudara kita yang belum beruntung.

Meski kepedulian kami terhadap mereka sudah lama kami jalankan melalui program Dana Produktif, Santunan Yatim, Beasiswa dan Program Kepedulian yang lain, kami merasa semua itu masih belum cukup, mengingat banyaknya saudara-saudara kita yang memerlukan uluran tangan kita.

Dari pertimbangan di atas, insya Allah bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, 1 April 2011 kami jadikan momentum untuk melaunching “ AS SHIROTH Rumah Ummat “ sebagai wadah kami untuk “ Berkhidmat Mengelola Zakat Ummat “ Pilihan nama ini mengandung maksud akan lebih memberdayakan Masjid As Shiroth pada fungsi sosial yang lebih real dan lebih punya jangkauan luas denga tanpa mengurangi fungsinya sebagai tempat ibadah, menyeimbangkan antara Habluminallah wa Habluminannas.

Obrolan ringan diserambi Masjid kami, telah menjadi inspirasi awal untuk kami satu hati, melangkah kepada satu tahapan dimana kami harus mengajak banyak dermawan untuk berbagi kepada sesama, mengajak banyak kawan untuk membesarkan lembaga ini. Namun kami sadar, dibutuhkan keseriusan dan kerja keras untuk mencapai harapan ini sekaligus kami berharap dukungan semua pihak agar yang berat menjadi ringan.

Membantu permodalan UKM, membantu biaya pendidikan anak yatim dan dhuafa serta pelatihan kewirausahaan bagian penting dari tujuan pendirian lembaga ini. Keberhasilannya bukan hanya untuk mengurangi angka kemiskinan tapi lebih kepada memandirikan ekonomi dan sekaligus meningkatkan kualitas ummat.

Diujung  prakata ini, dengan kerendahan hati kami memohon izin kepada seluruh jamaah Masjid As Shiroth wabil khusus kepda guru-guru kami, agar kirany apa yang kami ikhtiarkan ini mendapat ridho dan mahabbah Allah SWT. Amin

Kebenaran hanyalah milik Allah, kami hanya mampu ber-ikhtiar menggapainya, insya Allah.

Wassalamualaikum  Wr  Wb.

H. Afif Malik, SH
Direktur




SUSUNAN PENGURUS
AS SHIROTH RUMAH UMMAT
 
 Penasehat
H. Muhammad Nur, BA
Drs. KH. Haitami M. Nuh, MA
Drs. KH. Marzuki Syatiri
Ust. H. Muammar ZA
Ust. Drs. Firdaus Rohimi
Ust. Drs. H. Gustiri MAK
Drs. H. Ahmad Idris, M.Pd
H. Muhammad Yusuf Al Hadi
H. Suhaibi Hamzawi
Direktur
H. Afif Malik, SH

Sekretaris
Ahmad Dimyati

Manager Keuangan
H. Nassir Sungkar, SH

Program & Pengembangan
Ahmad Yani, S.Pd

Pelaksana Program
Irwan Syarif, ST
H. Zainal Abidin
H. Ahmad Ismail

Fundraising
Ahmadi Rozak
Ichwansyah Hamzah
Tatang, S.Ag
Drs. Afif Masduki
Syaiful Anbar, SE
Ikhsan Usman

Media & Komunikasi
Hariyanto Kusuma
Ali Huzaifi, S.Si
Faqih Rifqi

Managemen Officer
Muhammad Yamin, SE
Ahmad Zakaria
Syaifullah, A.Md

Dewan Pertimbangan Syariah
Ust. Drs. Buchori Ibrahim
Dr. Muhammad Zuhdi, M.Ed
Ust. Nasafi Arfan, S.Ag


Kamis, 24 Maret 2011

Maulid Nabi Muhammad SAW


Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Masjid As Shiroth
Jum'at, 01 April 2011
Jln. Raya As Shiroth Kp. Kecil No. 01
Kel. Sukabumi Selatan Kec. Kebon Jeruk
Jakarta Barat

Kamis, 10 Maret 2011

MIRZA GHULAM AHMAD sang NABI PALSU

Mirza Ghulam Ahmad ( ميرزا غلام احمد ) ( lahir di Qadiyan, Punjab, India,13 Februari 1835 – meninggal 26 Mei 1908 pada umur 73 tahun ), seorang tokoh rohaniawan dari Qadian,India, dia adalah pendiri gerakan keagamaan Ahmadiyah. Dia mengaku sebagai “kedatangan Yesus/Isa yang kedua kalinya”, Mesias yang dijanjikan, Imam Mahdi, begitu juga sebagai Mujaddid diabad ke 14 Islam. bagaimanapun, pengakuannya tidak begitu saja diterima oleh sebagian umat Muslim dan sebagian besar melihatnya sebagai nabi palsu.

SEKILAS SEJARAH MIRZA GHULAM AHMAD (MGA) AL-KADZDZAAB :
  1. Tahun 1839, MGA Al-Kadzdzaab dilahirkan di Desa Qodiyan – India. 
  2. Tahun 1857, Ghulam Murtaza (Murtadha), ayah kandung MGA Al-Kadzdzaab, membantu Inggris membantai Para Pejuang Islam yang melawan penjajah Inggris di India. Banyak warga sipil muslimin jadi korban. 
  3. Tahun 1877, MGA Al-Kadzdzaab mulai berda’wah dengan pesona untuk memikat umat Islam. 
  4. Tahun 1880, MGA Al-Kadzdzaab mulai menulis kitab Barahin Ahmadiyah & mengaku sebagai Waliyullah yang memiliki keramat. 
  5. Tahun 1883, MGA Al-Kadzdzaab secara terbuka memuji Inggris dan berjanji setia kepadanya. 
  6. Tahun 1884, MGA Al-Kadzdzaab mulai didukung dan dibesarkan penjajah Inggris sebagai penghargaan kepadanya yang telah setia membantu Inggris. 
  7. Tahun 1885, MGA Al-Kadzdzaab mengaku sebagai Mujaddid (Pembaharu). 
  8. Tahun 1891, MGA Al-Kadzdzaab mengaku sebagai Imam Mahdi. 
  9. Tahun 1901, MGA Al-Kadzdzaab mengaku sebagai Nabi & Rasul. 
  10. Tahun 1905, MGA Al-Kadzdzaab dipermalukan dan dikalahkan dalam Munazharah dgn Ulama India, di antaranya dengan Sayyid Atha-allah Al-Bukhari rhm. 
  11. Tahun 1906, MGA Al-Kadzdzaab menantang Mubahalah Maulavi Nazhir Husein rhm. 
  12. Tahun 1907, MGA Al-Kadzdzaab melakukan Mubahalah dgn Asy-Syeikh Abul Wafa Tsana-allah Al-Amrtasri rhm. 
  13. Tahun 1908, MGA Al-Kadzdzaab mati hina berlumur kotoran dalam WC karena kolera.
AYAT CINTA DITOLAK, MUNAZHARAH DAN MUBAHALAH :
  1.  Ayat Cinta Ditolak, ketika MGA Al-Kadzdzaab berusia hampir 60 (enam puluh) tahun, ia jatuh cinta kepada seorang wanita muslimah masih familinya yang bernama Muhammadi Begum. Beberapa kali MGA Al-Kadzdzaab melamarnya tapi ditolak, bahkan akhirnya wanita tersebut menikah dengan pria lain. MGA Al-Kadzdzaab pun marah dan mengatakan bahwa Allah berfirman akan menjadikan wanita tersebut sebagai janda dan akan membinasakan ayah dan suaminya dalam waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak hari nikahnya, serta akan mengembalikan si wanita tersebut kepadanya (Lihat: Tadzkirah Hal 166 Brs 4-6 & Hal 226 Brs 4). Ternyata akhirnya, setelah tiga tahun si wanita tidak menjadi janda dan suaminya masih tetap hidup, bahkan MGA Al-Kadzdzaab yang mati lebih dahulu. 
  2. Kalah di Munazharah, MGA Al-Kadzdzaab telah dikalahkan dan dipermalukan oleh para Ulama India dalam berbagai Munazharah (Perdebatan), mereka antara lain: Maulavi Muhammad Husein, Maulavi Muhammad Ali, Maulavi Mahmud Basyir, Maulavi Abdul Hakim, dan Sayyid ‘Atha-allah Al-Bukhari. 
  3. Binasa di Mubahalah, MGA Al-Kadzdzaab pernah menantang Mubahalah (Saling Sumpah Dilaknat) para Ulama India, di antaranya Maulavi Nazhir Husein (Maulana Husein), namun tantangan Mubahalah itu hanya disampaikan secara lisan di hadapan pengikutnya, sehingga tidak terdokumentasikan. Baru pada tanggal. 15 April 1907 M, MGA Al-Kadzdzaab mengeluarkan Surat Mubahalah terhadap Asy-Syeikh Abul Wafa’ Tsana-allah Al-Amrtasri rhm yang isinya bahwa si pendusta akan dilaknat oleh Allah dan akan terkena kolera serta akan mati dalam keadaan hina di masa hidup si jujur. Ternyata akhirnya, tepat 13 bulan 11 hari, pada tgl. 26 Mei 1908 M, MGA Al-Kadzdzaab mati di dalam WC karena kolera dalam keadaan berlumuran kotoran, ia mati dilaknat dalam keadaan hina. Sedang si jujur Syeikh Tsana-allah rhm masih tetap hidup hingga 40 (empat puluh) tahun setelah kematian si pendusta MGA Al-Kadzdzaab.
BUKTI KEKAFIRAN AHMADIYAH : 
Isi Kitab Tadzkirah kumpulan ilham dan wahyu MGA Al-Kadzdzaab 840 halaman, antara lain:
  1. Halaman 1 (baris ke-1): Tadzkirah adalah wahyu yang suci. (Hal 43 Brs 8 bhw Allah berfirman kepada MGA & Hal 278 Brs 16 & Hal 369 Brs 8 & Hal 376 Brs 13 & Hal 637 Brs 15 bhw Tadzkirah diturunkan Allah di Qadiyan). Nama Tadzkirah di Hal 284 Brs 13-14. 
  2. Halaman 15 (baris ke-20): MGA sama dengan ketauhidan & keesaan Allah. (Hal 196 Brs 4-6 & Hal 223 Brs 9 & Hal 246 Brs 5 & Hal 368 Brs 4 & Hal 276 Brs 14 & Hal 381 Brs 2 & Hal 395 Brs 1 & Hal 496 Brs 4 & Hal 579 Brs 5-6 & Hal 636 Brs 9). 
  3. Halaman 43 (baris ke-8): Allah langsung berfirman kepada MGA Al-Kadzdzaab. (Hal 219 Brs 5 & 8, Hal 223 Brs 11, Hal 226 Brs 3). 
  4. Halaman 51 (baris ke-4): Nama MGA sempurna, sedang nama Allah tidak sempurna. (Hal 245 Brs 4 & Hal 277 Brs 11 & Hal 366 Brs 6). 
  5. Halaman 63 (baris ke-2): Yang mendustai Ahmadiyah adalah Manusia Kotor & Babi. 
  6. Halaman 154 (baris ke-21): MGA adalah Syahid, Mubasysyir & Nadziir, segala sesuatu ada di kedua kakinya. 
  7. Halaman 192 (baris ke-8): MGA mengaku sebagai Al-Masih Ibnu Maryam. (Hal 219 Brs 12 & Hal 222 Brs 5 & Hal 223 Brs 11-12 & Hal 243 Brs 12 & Hal 280 Brs 8 & Hal 378 Brs 8 & Hal 380 Brs 8-13 & Hal 387 & Brs 8-11 & Hal 401 Brs 5-6 & Hal 496 Brs 5 & Hal 579 Brs 10-11 & Hal 622 Brs 17 & Hal 637 Brs 21 & Hal 639 Brs 9). 
  8. Halaman 192 (baris ke-13): MGA makhluk terbaik di alam semesta. (Hal 368 Brs 8-9 & Hal 373 Brs 8-9 & Hal 496 Brs 3 & Hal 579 Brs 6-7). 
  9. Halaman 195 (baris ke-15): MGA menyatu dengan Allah dan dia menjadi Allah. (Hal 696 Brs 14 & Hal 700 Brs 2). 
  10. Halaman 197 (baris 9-21): MGA Al-Kadzdzaab mengaku sebagai Pencipta Langit & Bumi.
  11. Halaman 373 (baris 7-8): MGA Al-Kadzdzaab bebas berbuat apa saja sesuka hatinya karena sudah diampuni Allah. 
  12. Halaman 412 (baris ke-2): MGA Al-Kadzdzaab sama dengan anak Allah. (Hal 436 Brs 2-3 & Hal 636 Brs 13: bahwa MGA Al-Kadzdzaab juga sama dengan ’Arsy Allah). 
  13. Halaman 493 (baris ke-14): MGA Al-Kadzdzaab adalah Rasul. (Hal 385 Brs 10 & Hal 651 Brs 13). 
  14. Halaman 651 (baris ke-3): MGA Al-Kadzdzaab adalah Nabi yang belum dikenal Allah. 
  15. Halaman 668 (baris ke-12): MGA Al-Kadzdzaab sama seperti Al-Qur'an dan akan mendapatkan Al-Furqan. 
  16. Halaman 748 (baris 4-10): Selain pengikut MGA Al-Kadzdzaab adalah kafir yg boleh diculik & dibunuh dengan cara sadis kapan saja & dimana saja. 
  17. Halaman 749 (baris 1-3): MGA Al-Kadzdzaab adalah Imam yang diberkahi, dan Laknat Allah atas yang mengingkarinya.
    Isi Kitab Ruhani Khazain kumpulan karangan MGA Al-Kadzdzaab 23 jilid antara lain:
    1. Halaman 3 (baris ke-21):. Mirza Ghulam Ahmad Al-Kadzdzaab menyatakan kesediaan berkorban utk Penjajah Inggris. (Hal.130 : Pujian utk Inggris). 
    2. Halaman 3 (baris ke-166):. MGA Al-Kadzdzaab mewajibkan berterima-kasih kpd penjajah Inggris sbg pemerintah yg diberkahi. (Hal.373 : Doa utk Inggris). 
    3. Halaman 8 (baris ke-36):. MGA Al-Kadzdzaab mengaku sebagai Pelayan Setia  Penjajah Inggris. (Juz 15 Hal 155 & 156). 
    4. Halaman 10 (baris ke-296):. MGA Al-Kadzdzaab menyatakan bahwa Nabi Isa as seorang pecandu arak / pemabuk. 
    5. Halaman 11 (baris ke-289):. MGA Al-Kadzdzaab menyatakan bahwa Nabi Isa as biasa berbuat keji, lancang lidah & berdusta. 
    6. Halaman 11 (baris ke-290):. MGA Al-Kadzdzaab menyatakan bahwa Nabi Isa as tidak memiliki Mukjizat. 
    7. Halaman 11 (baris ke-291):. MGA Al-Kadzdzaab menyatakan bahwa Nabi Isa as lahir dari keturunan penzina. 
    8. Halaman 16 (baris ke-26):. MGA Al-Kadzdzaab menghapuskan Hukum Jihad. (Juz 17 Hal 443). 
    9. Halaman 17 (baris ke-435):. MGA Al-Kadzdzaab mengaku sebagai Pembawa Syariat. 
    10. Halaman 18 (baris ke-207):. MGA Al-Kadzdzaab mengaku sebagai jelmaan Nabi Muhammad SAW dan sebagai Rasul. 
    11. Halaman 19 (baris ke-50):. MGA Al-Kadzdzaab mengaku sebagai  jelmaan Maryam as, lalu jelmaan Nabi Isa as. (Juz 22 Hal 351). 
    12. Halaman 22 (baris ke-154):. MGA Al-Kadzdzaab mengaku sebagai Nabi.
    BUKTI LAIN KESESATAN AHMADIYAH  
    Penodaan Agama Ahmadiyah dengan Nabi Palsunya Mirza Ghulam Ahmad (1835-1908M). Mirza Ghulam Ahmad mengaku diutus Allah (sesudah Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam):

          اِنَّا اَرْسَلْنَا اَحْمَدَ اِلَى قَوْمِهِ فَاَعْرَضُوْا وَقَالُوْا كَذَّابٌ اَشِرٌ 

    "Sesungguhnya Kami mengutus Ahmad kepada kaumnya, akan tetapi mereka berpaling dan mereka berkata: seorang yang amat pendusta lagi sombong" (Tadzkirah, halaman 385).

    Bandingkan dengan ayat Al-Qur’an:

    إِنَّا أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَى قَوْمِهِ أَنْ أَنْذِرْ قَوْمَكَ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَهُمْ عَذَابٌ أَلِيم

    "Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya (dengan memerintahkan): “Berilah kaummu peringatan sebelum datang kepadanya azab yang pedih” (QS Nuh: 1).

    Dalam Tadzkirah itu, Mirza Ghulam Ahmad berdusta, mengatasnamakan Allah telah mengutus Ahmad (yaitu Mirza Ghulam Ahmad) kepada kaumnya. Mirza Ghulam Ahmad telah berdusta, mengangkat dirinya sebagai Rasul utusan Allah, disejajarkan dengan Nabi Nuh as yang telah Allah utus. Hingga di ayat-ayat buatan Mirza Ghulam Ahmad dibuat juga seruan dusta atas nama Allah agar Mirza Ghulam Ahmad membuat perahu.

    Mirza Ghulam Ahmad mengaku diutus Allah untuk seluruh manusia (sesudah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam):

    قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللهَ فَاتَّبِعُوْ نِىْ يُحْبِبْكُمُ اللهُ  – وَقُلْ يَآاَيُّهَا النَّاسُ اِنِّى رَسُوْلُ اللهِ اِلَيْكُمْ جَمِيْعًا

    Artinya: “Katakanlah (wahai Ahmad): Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mengasihimu – dan katakanlah: “Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua”. (Tadzkirah hal: 352)

    Catatan dari LPPI:
    • Ayat-ayat ini adalah rangkaian dari beberapa ayat suci Al-Qur’an, yaitu surat Ali Imran 31 dan surat Al-A’raf 158.
    • Semua ayat ini dibajak dengan perubahan, penambahan, dan pengurangan, lalu dirangkaikan menjadi ayat-ayat dalam Kitab Suci Ahmadiyah “TADZKIRAH”.
    Ghulam Ahmad membajak ayat-ayat Al-Qur’an tentang Nabi Isa as namun dimaksudkan untuk diri Mirza.

    وَ لِنَجْعَلَهُ اَيَةً لِّلنَّاسِ وَرَحْمَةً مِّنَّا وَكَانَ اَمْرًامَقْضِيًّايَاعِيْسَى اِنِّى مُتَوَفِّيْكَ وَرَافِعُكَ اِلَىَّ وَ مُطَهِّرُكَ مِنَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَجَاعِلُ الَّذِيْنَ اتَّبَعُوْكَ فَوْقَ الَّذِيُنَ كَفَرُوْا اِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِثُلَّةٌ مِنَ اْلاَوَّ لِيْنَ وَثُلَّةٌ مِنَ اْلآَخِرِيْنَ 

    Artinya:“Dan agar Kami dapat menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami, dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan - Wahai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku dan mensucikanmu dari orang-orang yang kafir dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat - Yaitu Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu, dan segolongan besar (pula) dari orang yang kemudian”. (Tadzkirah hal: 396).

    Catatan dari LPPI:
    • Ayat-ayat ini adalah rangkaian dari beberapa ayat suci Al-Qur’an, yaitu surat Maryam ayat 21, Ali Imran ayat 55, dan Al-Waqi'ah ayat 39-40. 
    • Semua ayat ini dibajak dengan perubahan, penambahan, dan pengurangan, lalu dirangkaikan menjadi ayat-ayat dalam Kitab Suci Ahmadiyah “TADZKIRAH”.
    Ahmadiyah Memiliki Kitab Suci sendiri namanya Tadzkirah, yaitu kumpulan wahyu suci (wahyu muqoddas). Mirza Ghulam Ahmad mengaku diberi wahyu Allah:

    اِنَّ السَّمَوَاتِ وَالاَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا-  قُلْ اِنَّمَا اَناَ بَشَرٌ يُّوْحَى اِلَيَّ َانَّمَآ اِلَهُكُمْ اِلَهٌ وَاحِدٌ

    Artinya: “Bahwasanya langit dan bumi itu keduanya adalah sesuatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya – katakanlah sesungguhnya aku (Ahmad) ini manusia, yang diwahyukan kepadaku bahwasannya  Tuhan kalian adalah Tuhan yang Maha Esa”. (Tadzkirah halaman: 245)

    Ayat-ayat buatan Mirza Ghulam Ahmad itu dicomot dari sana-sini dengan mengadakan pengurangan dari ayat-ayat suci Al-Qur’an, dan penyambungan yang semau-maunya yaitu surat Al-Anbiya’ ayat 30 dan surat Al-Kahfi ayat 110.

    أَوَلَمْ يَرَالَّذِيْنَ كَفَرُوْآ أَنَّ السَّمَوَاتِ وَالاَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا

    Artinya: “Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya”. (Qs Al-Anbiya: 30).

    قُلْ اِنَّمَآ اَناَ بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوْحَى اِلَيَّ أَ نَّمَآ اِلَهُكُمْ اِلَهٌ وَاحِد

    Artinya: “Katakanlah: “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa”. (Qs. Al-Kahfi: 110).   

    Semua ayat ini dibajak dengan perubahan maksud, pengurangan, lalu dirangkaikan menjadi ayat-ayat dalam Kitab Suci Ahmadiyah “TADZKIRAH”. Ketika ayat Al-Qur’an bicara qul (katakanlah) di situ maksudnya adalah Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Sehingga manusia yang diberi wahyu dalam ayat Al-Qur’an itu adalah Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Namun secara licik, Mirza Ghulam Ahmad telah memlintir maksud ayat Al-Qur’an itu ketika dia masukkan ke dalam apa yang dia klaim sebagai wahyu untuk dirinya, maka manusia yang diberi wahyu itu adalah Mirza Ghulam Ahmad. Ini jelas-jelas Mirza Ghulam Ahmad telah berdusta atas nama Allah Subhanahu wa Ta'ala, sekaligus menyelewengkan dan menodai kitab suci umat Islam, Al-Qur’anul Karim, dengan cara keji. ( sumber 1, Sumber 2, sumber 3 )